7WxW0BwfuKmx1EPBJmqUIT8xLtYZA4d5uEbC5S5P

Tempat-Tempat Wisata Hong Kong yang Ingin Saya Kunjungi

Hong Kong menjadi salah satu tempat impian favorit saya untuk berlibur. Bukan saja karena tempat-tempat wisata Hong Kong memang bagus, tapi juga sejak kecil saya sudah mengenal Hong Kong.

Lewat film-film Hong Kong yang diputar di bioskop kecil kota kelahiran saya, akrablah saya dengan wajah Hong Kong. Terutama perkotaannya, karena jarang sekali di film yang saya tonton pedesaan dan alam Hong Kong dijadikan seting.

Nanti jika ada rejeki bisa ke Hong Kong, tidak semua tempat wisata di Hong Kong saya datangi. Selain keterbatasan waktu, saya juga seorang introvert yang pilih-pilih sesuai kenyamanan diri saya. Dari riset singkat, saya tertarik dengan beberapa tempat wisata Hong Kong berikut ini.

Naik Kapal Ferinya Star Ferry

Kapal Ferinya Star Ferry
Salah satu kapal Star Ferry sedang berlabuh.

Star Ferry adalah perusahaan yang mengoperasikan kapal-kapal feri dengan rute Pulau Hong Kong - Kowloon. Perusahaan ini didirikan oleh orang India, Dorabjee Naorojee Mithaiwala, pada tahun 1888.

Saat ini Star Ferry mempunyai armada 9 kapal feri yang namanya hampir semua mengandung kata star seperti World Star, Meridian Star, dan Shining Star. Kapal-kapal itu beroperasi di dua rute, Tsim Sha Tsui (Kowloon) – Central (Pulau Hong Kong) dan Tsim Sha Tsui – Wan Chai (Pulau Hong Kong).

Memang ada pilihan transportasi yang lebih cepat dari kapal feri, yaitu MTR dan melalui road tunnel (terowongan). Tapi kapal feri masih laris karena sensasinya tak tergantikan. Kita bisa menikmati hembusan angin laut, pemandangan Hong Kong yang keren dilihat dari laut, juga memandang riak-riak air laut di sekeliling kapal.

Jangan cuma naik kapal feri di siang hari, tapi coba juga malam hari. Pemandangannya sama tapi beda, kita bisa melihat gedung bertingkat yang cemerlang seolah terselimuti lampu-lampu.

Usahakan naiknya sekitar jam 8 malam ya, karena tiap jam 8 malam ada pertunjukan Symphony of Lights. Kita akan melihat cahaya-cahaya bermain di gedung-gedung pencakar langit di daerah Central dan Wan Chai dan juga menari-nari di udara.

Mendaki ke Victoria Peak

Mendaki ke Victoria Peak

Victoria Peak adalah bukit tertinggi di Pulau Hong Kong dengan ketinggian 552 m. Tempat ini adalah salah satu destinasi yang paling banyak dikunjungi oleh turis. Mempunyai nama lain Mount Austin tapi orang setempat menyebutnya The Peak.

Dari atas bukit ini kita bisa melihat pemandangan perkotaan seperti Central dan Victoria Harbour. Mata kita juga akan dimanjakan dengan hamparan hutan yang hijau dan pemandangan pulau-pulau di sekitar The Peak termasuk pulau Lamma.

The Peak dulunya merupakan lingkungan eksklusif di masa kolonial. Hawanya yang sejuk dan pemandangannya yang bagus menarik minat pejabat dan orang-orang kaya yang kemudian membangun tempat tinggal di sana. Sekarang, pemandangan itu pula yang menarik banyak sekali wisatawan untuk mengunjunginya.

Ada beberapa titik di mana kita bisa menikmati pemandangan dan mengambil foto-foto yang bagus. Peak Tower memiliki semacam teras terbuka bernama Sky Terrace 428 dengan tinggi 428 m di atas permukaan laut. Tempat yang menawarkan pemandangan 360 derajat ini juga bisa disewa untuk private party.

Titik lain terdapat di Peak Galleria, Lugard Road Lookout, dan Lion’s Pavilion. Kalau punya banyak waktu, ingin saya melihat pemandangan dari Victoria Peak pada pagi, sore, dan malam hari. Karena katanya sensasi pemandangannya berbeda-beda, cerahnya matahari pagi, saputan senja di sore hari, dan gemerlapnya lampu kota di malam hari.

Tapi bagi penyuka jalan kaki seperti saya yang paling menarik tentu Peak Circle Walk, sebuah rute jalan sepanjang 3,5 km. Dimulai dari Lurgard Road di dekat Peak Tower, rutenya akan melewati Lugard Road Lookout. Kemudian berlanjut ke teduhnya Harlech Road yang menjadi favorit penyuka jogging, di jalan ini juga ada sebuah air terjun yang sepertinya enak duduk-duduk di dekatnya sambil melepas lelah. Akhirnya, sesuai namanya, rute ini akan membawa kita berputar kembali ke titik awal yang sekaligus menjadi titik akhir.

The Peak berjarak sekitar 8 menit dari Central, kita bisa naik Peak Tram yang usianya 125an tahun menuju Peak Tower. Perjalanan trem yang dimulai dari Garden Road ini pun menawarkan hiburan tersendiri. Di perjalanan yang singkat di jalur yang cukup curam ini bangunan-bangunan, jalan layang, dan gedung-gedung bertingkat akan berseliweran di jendela trem.

Belanja Oleh-Oleh di Temple Street Night Market

Belanja Oleh-Oleh di Temple Street Night Market
Pasar malam di Temple Street

Tempat yang sepertinya bakal saya tuju untuk belanja oleh-oleh ini adalah pasar malam di sebuah jalan yang membentang dari Man Ming Lane di utara hingga Nanking St di selatan. Lokasinya di daerah Jordan dan Yau Ma Tei, Kowloon. Pasar ini hanya menempati sebagian area Temple Street (1 km lebih), tidak seluruh Temple Street dijadikan pasar malam.

Di bagian tengah Temple Street berdiri kompleks kelenteng Tin Hau, yang sudah ada sejak tahun 1864. Sepertinya karena adanya kelenteng ini maka jalannya dinamai Temple Street.

Pasar malam yang kiri kanannya dipagari bangunan-bangunan bertingkat ini buka mulai sekitar jam 4 sore hingga jam 11 malam. Barang yang dijual banyak ragamnya ada pakaian, mainan, barang rumah tangga, DVD, dan banyak lagi. Di tempat ini juga banyak dijual barang KW, pokoknya teliti kualitas barang sebelum membeli dan tawar harganya.

Pasar malam ini juga terkenal dengan warung-warung makannya, tapi saya belum dapat info apakah ada warung yang halal. Di sekelilingnya juga ada restoran Jepang, Italia, dan India.

Selain pedagang ada juga tukang ramal, ahli fengshui dan herbalis yang menawarkan obat tradisional Tionghoa. Kalau kamu suka nonton kesenian ketoprak atau teater, mungkin di sini kamu juga suka nonton opera Kanton yang dipertunjukkan di tempat terbuka di saat tertentu.

Birdwatching di Hong Kong Wetland Park

Birdwatching di Hong Kong Wetland Park
Hong Kong Wetland Park

Kalau ke sini saya akan menghabiskan sebagian besar waktu untuk birdwatching! Bagi yang belum tahu, birdwatching adalah aktivitas rekreasional mengamati burung di alam liar, dengan mata telanjang atau bantuan alat, baik mengamati sosok burungnya maupun suaranya.

Taman ekologis seluas sekitar 61 hektar ini awalnya adalah ecological mitigation area/area mitigasi ekologis (EMA) yang dibangun sebagai pengganti hilangnya lahan basah akibat pengembangan Tin Shui Wai New Town. Sejak 1988 EMA diekspansi menjadi ekowisata lahan basah kelas dunia, namun baru pada 20 Mei 2006 Wetland Park dibuka untuk umum. Lokasinya di Wetland Park Rd, bagian utara Tin Shui Wai, New Territories.

Taman ini terdiri dari pusat pengunjung (Visitor Centre) seluas 1 hektar dan cadangan lahan basah (Wetland Reserve) seluas 60 hektar. Visitor Centre mempunyai galeri pameran yang mempromosikan pentingnya lahan basah pada keanekaragaman hayati, peradaban, dan konservasi. Ada juga teater, toko souvenir, dan area bermain indoor.

Sedangkan Wetland Reserve mempunyai fasilitas:

  1. Pui Pui’s Home
    Pui Pui adalah nama seekor buaya betina air asin, dulu dia ditemukan di sungai Shan Pui. Diduga Pui Pui adalah hewan piaraan ilegal yang lepas atau dibuang pemiliknya ke sungai. Kini ia hidup bahagia di rumah barunya di Wetland Park.

  2. Wetland Discovery Centre
    Di tempat edukasi ini kita bisa mengamati bermacam produk dan hewan lahan basah. Ada banyak kelas belajar yang dibuka di sini namun sayangnya bahasa yang digunakan adalah bahasa Kanton saja.

  3. Succession Walk
    Sambil berjalan-jalan kita bisa mempelajari bahwa tanaman air dapat mengubah habitat lahan basah dalam proses yang dikenal sebagai suksesi (succession). Kita akan menemui spesies yang berbeda di habitat yang berbeda. Ada bunga lili air yang hidup di air terbuka, hingga tanaman-tanaman yang hidup di tanah basah.

  4. Mangrove Boardwalk
    Jalur jalan ini menembus habitat mangrove yang mempunyai 4 spesies pohon mangrove. Hewan yang bisa ditemui antara lain ikan amfibi tembakul (mudskipper), kepiting uca (fiddler crab), dan siput.

  5. Stream Walk
    Kita akan diajak mengenal habitat sungai lengkap dengan air terjunnya. Jika beruntung bisa menjumpai berang-berang sungai, kucing blacan, ular, dan burung kingfisher.

  6. Wildside Walk
    Jalur jalannya melewati area pepohonan, rerumputan dan kolam, dimana kita bisa melihat capung dan kupu-kupu beterbangan dengan bebas.

  7. Wetlands at Work
    Bagian ini mengakrabkan kembali masyarakat perkotaan dengan tanaman seperti padi, bayam, kangkung, talas, dll. Padi yang ditanam di sawah kecil juga bertujuan memperkenalkan sistem agrikultur basah.

  8. Butterfly Garden
    Terletak di Wildside Walk, kebun seluas 2000 m2 ini dirancang untuk menarik datangnya kupu-kupu. Ditanami lebih dari 60 spesies tanaman pangan dan tanaman nektar yang menjadi makanan bagi kupu-kupu.

  9. Bird Hides
    Ada 3 bird hides, tempat untuk bersembunyi dan mengamati burung liar dan hewan liar lainnya, di Wetland Reserve yang dilengkapi dengan teleskop. Hewan yang bisa kita lihat antara lain burung kuntul, bebek, bangau, dan burung spoonbill yang paruhnya seperti sendok.

Jalan-Jalan Santai di Tsim Sha Tsui Promenade

Jalan-Jalan Santai di Tsim Sha Tsui Promenade
Tsim Sha Tsui promenade

Promenade artinya tempat jalan-jalan atau kawasan pejalan kaki. Tsim Sha Tsui Promenade membentang sepanjang sekitar 1,6 km mulai dari Star Ferry hingga Hung Hom. Berjalan-jalan di tempat ini kita akan melewati tempat-tempat berikut:

  1. Avenue of Stars
    Dibangun untuk menghormati mereka yang berperan menjadikan Hong Kong sebagai Hollywood-nya kawasan timur. Memiliki 100 lebih cetakan tangan selebriti Hong Kong dan patung Bruce Lee.

  2. Hong Kong Cultural Centre
    Tempat berbagai aktivitas kultural seperti konser, drama, tarian, teater, opera, pemutaran film, konvensi, konferensi, dan pameran.

  3. Hong Kong Space Museum
    Bangunannya berbentuk unik, bulatan seperti cangkang telur. Fasilitasnya antara lain Stanley Ho Space Theatre, Hall of the Cosmos, dan Hall of Space Exploration. Ada banyak atraksi dan permainan asyik untuk mereka yang menggemari ruang angkasa.

  4. Hong Kong Museum of Art
    Memamerkan lebih dari 15.000 benda seni seperti lukisan, kaligrafi, dan benda-benda dari Tiongkok kuno.

  5. Clock Tower
    Menara Jam setinggi 44 m ini dibuat pada tahun 1915 sebagai bagian dari stasiun kereta api jurusan Kowloon - Kanton. Stasiunnya sendiri sudah tidak ada, tapi menara jamnya tetap dipertahankan.

Sepanjang jalan juga akan dijumpai restoran, toko, mall, kafe, dan hotel. Makanannya sih sepertinya banyak yang non halal, tapi ada KFC dan McDonald sebagai alternatif. Tempat ini juga mempunyai pemandangan ke perairan Victoria Harbour, dan di malam hari kita bisa melihat Symphony of Lights dari sini.

Hiking di Dragon’s Back, Hong Kong Trail

Hiking di Dragon’s Back, Hong Kong Trail
Dragon's Back, Hong Kong Trail

Jujur sih saya sepertinya tidak akan menjelajahi semua rute Hong Kong Trail. Soalnya panjangnya 50 km, terbagi menjadi 8 bagian dengan tingkat kesulitan berbeda-beda yang dimulai dari The Peak dan berakhir di Big Wave Bay.

Yang akan saya telusuri paling cuma Dragon’s Back, bagian ke 8 dari Hong Kong Trail, salah satu jalur yang paling mudah dan bagus pemandangannya. Lagipula Dragon’s Back adalah bagian akhir dari Hong Kong Trail dimana ujung jalannya adalah Big Wave Bay. Jalur ini mempunyai pemandangan yang indah Pulau Hong Kong bagian selatan dan pantainya.

Dragon’s Back menjadi favorit turis dan juga penduduk setempat, dimulai dari Shek O Road lalu ke Shek O Peak. Di Shek O Peak kita bisa beristirahat sambil melihat-lihat pemandangan sebelum melanjutkan perjalanan kembali.

Lanjutkan perjalanan dan berhenti lagi di Dragon’s Back Viewing Point yang punya pemandangan bagus ke Tai Tam Bay. Lalu ke Pottinger’s Gap dan kita akan berakhir di desa Tai Long Wan yang terletak di sebelah pantai Big Wave Bay. Kita bisa beristirahat di pantai, makan seafood kenyang-kenyang di kafe.

Oh iya, menelusuri Dragon’s Back kabarnya bisa makan waktu 2,5-4 jam. Maka persiapkan diri baik-baik ya, jangan lupa bawa makanan, minuman, dan obat-obatan yang diperlukan dalam jumlah cukup. Soalnya juga sepanjang rute tidak ada toilet umum dan penjual makanan/minuman.

Rutenya sepertinya diawali dengan mendaki setinggi 200 m lebih, tapi setelahnya hampir semua jalannya datar. Paling enak hiking di pagi hari dan di hari kerja, sebab kalau akhir minggu kurang nyaman karena ramai.

Jalur Hong Kong Trail sendiri keseluruhannya sangat menarik, melewati hutan, sungai-sungai, dan air terjun. Medannya pun bervariasi ada yang datar, curam, naik, dan turun.

Berkeliling Kota Naik Trem

Berkeliling Kota Naik Trem di Hong Kong
Keliling perkotaan Hong Kong naik trem klasik

Hong Kong mempunyai trem yang tinggi, bertingkat dua, yang dioperasikan oleh Hong Kong Tramways sejak 1904. Orang lokal menyebutnya ding ding.

Jalannya pelan, tapi murah dan asyik untuk mengekplorasi kota. Tempat duduk ideal untuk menikmati pemandangan kota tentu di tingkat dua paling depan.

Trem Hong Kong mempunyai 6 rute, tapi semuanya akan melewati jalur yang sama yaitu sepanjang pantai utara Pulau Hong Kong. Rute terpanjang adalah Kennedy Town - Shau Kei Wan, yang memerlukan waktu tempuh sekitar 1,5 jam.

Hong Kong Tramways juga menawarkan tur satu jam bernama TramOramic yang bakal saya ikuti. Kita akan duduk di atas trem yang atapnya terbuka melihat-lihat kota yang sibuk. Trem yang digunakan dalam tur adalah trem klasik bergaya tahun 1920an.

Fasilitas tur yang akan kita dapatkan adalah:

  • WiFi gratis.
  • Cerita kehidupan lokal dan sejarah trem yang tersedia dalam 8 bahasa.
  • Suvenir yang bisa dibeli.
  • Galeri foto trem dari masa ke masa.
  • Tur kota yang melewati beberapa landmark Hong Kong.

Tur menawarkan 7 perjalanan tematik yaitu Art Journey, Heritage Journey, Colonial Journey, Nature Journey, Family Journey, Shopping Journey, dan Foodies Journey. Informasi lebih lengkap bisa kamu dapatkan di situs HKTramWays.com.

Melihat Desa Benteng, Kat Hing Wai Walled Village


Kat Hing Wai adalah desa tua yang terletak di distrik Yuen Long. Desa ini dikelilingi tembok yang dibangun untuk perlindungan dari serangan klan musuh, bajak laut, bandit, dan harimau liar yang dulu berkeliaran di daerah itu. Keturunan orang-orang yang membangun tembok itu pun masih tinggal di dalamnya.

Desa berbentuk persegi panjang ini sudah ada sejak Dinasti Ming (1368-1644). Pertama kali dibangun oleh klan Tang, salah satu dari 5 klan terbesar saat itu. Tembok desa dibangun oleh Tang Chue Yin dan Tang Chik Kin pada masa Dinasti Qing.

Kat Hing Wai yang mempunyai nama lain Kam Tin ini benar-benar seperti benteng, dilengkapi dengan parit di luar tembok (sebagiannya masih ada), menara, dan gerbang yang kuat. Bahkan dulu desa ini mempunyai 4 menara yang dilengkapi dengan meriam.

Sekarang temboknya masih mengelilingi desa dengan rapat dan hanya mempunyai satu pintu masuk yang sempit. Di dalam desa sendiri warganya sudah menempati rumah-rumah modern, rumah-rumah tua tinggal beberapa saja yang tersisa. Mungkin ada juga di antara mereka yang mempunyai mobil, dan dugaan saya mobilnya diparkir di luar tembok.

Desa ini kecil, ukurannya sekitar 100 x 90 m, rasanya lebih tepat disebut sebagai kompleks rumah sebuah keluarga besar. Sebenarnya lebih menarik jika di dalamnya masih banyak rumah-rumah kuno. Tapi saya tetap ingin mengunjunginya, menarik sekali melihat sebuah desa benteng yang temboknya masih utuh.

Tidurnya Di Mana?


Tak kalah pentingnya dengan memilih destinasi wisata adalah memilih tempat menginap. Tapi banyaknya hotel yang ada membuat saya kesulitan memilih, tak mungkin kan saya browsing satu per satu website masing-masing hotel untuk menemukan yang paling cocok.

Maka saya menggunakan website PegiPegi, di halaman mereka terkumpul banyak pilihan hotel di Hong Kong. Lengkap dengan foto-foto, tarif, fasilitas, ulasan wisatawan yang pernah menginap di hotel itu, alamat, dan beberapa informasi berguna lainnya.

PegiPegi membantu saya memilih hotel yang saya sukai. Hanya beberapa menit membaca-baca di website mereka, saya sudah menemukan hotel yang menarik. Misalnya Grand City Hotel Hong Kong yang murah dan dekat Victoria Harbour, dan Winland 800 Hotel Hong Kong yang juga murah dan dekat dengan Temple Street Night Market.

Related Posts
SHARE

Related Posts

Subscribe to get free updates

Posting Komentar